Mau dapat uang silakan klik link ini

Jumat, 17 September 2010

Asal-Usul Danau Lipan di Kalimantan Timur




Dahulu kala kota Muara Kaman (120 Km di hulu Tenggarong) dan sekitarnya merupakan lautan. Pada masa itu ada sebuah Kerajaan yang bandarnya sangat ramai dikunjungi karena terletak di tepi laut. Di Kerajaan tersebut hidup seorang putri yang cantik jelita bernama Putri Aji Bedarah Putih. Ia diberi nama demikian tak lain karena bila sang putri ini makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya.

Kejelitaan dan keanehan Putri Aji Bedarah Putih ini terdengar pula oleh seorang Raja Cina yang segera berangkat dengan Jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana Aji Bedarah Putih. Raja Cina pun segera naik ke darat untuk melamar Putri jelita.

Sebelum Raja Cina menyampaikan pinangannya, oleh Sang Putri terlebih dahulu Raja itu dijamu dengan santapan bersama. Tapi malang bagi Raja Cina, ia tidak mengetahui bahwa ia tengah diuji oleh Putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Saat sedang makan dalam jamuan itu, Putri merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina ternyata makan dengan cara menyesap, tidak mempergunakan tangan melainkan langsung dengan mulut, "Seperti anjing saja," pikir Sang Putri.

Putri Aji Bedarah Putih merasa tersinggung, seolah-olah Raja Cina itu tidak menghormati dirinya di samping jelas tidak dapat menyesuaikan diri. Ketika selesai santap dan lamaran Raja Cina diajukan, serta merta Sang Putri menolak dengan penuh murka sambil berkata, "Betapa hinanya seorang Putri berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing."

Penghinaan yang luar bisa itu tentu saja membangkitkan kemarahan yang luar biasa pula pada Raja Cina itu. Sudah lamarannya ditolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasan untuk menundukkan Putri Aji Bedarah Putih. Ia pun segera menuju ke jung-nya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan Putri.


Perang dahsyat pun terjadilah antara bala tentara Cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawan bala tentara Aji Bedarah putih. Ternyata bala tentara Aji Bedarah Putih tidak dapat menangkis serbuan bala tentara Cina yang mengamuk dengan garangnya. Putri yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara Cina. Karena itu timbullah kemurkaannya.


Putri pun segera makan sirih seraya berucap, "Kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepahku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan Raja Cina beserta seluruh bala tentaranya." Selesai berkata demikian, disemburkannyalah sepah dari mulutnya ke arah peperangan yang tengah berkecamuk itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi beribu-ribu ekor lipan yang besar-besar, lalu dengan bengisnya menyerang bala tentara Cina yang sedang mengamuk.

 Bala tentara Cina yang berperang dengan gagah perkasa itu satu demi satu dibinasakan. Tentara yang mengetahui serangan lipan yang tak terlawan itu , segera lari lintang-pukang. Demikian pula sang Raja. Mereka bermaksud akan segera meninggalkan Muara kaman, tetapi mereka tidak diberi kesempatan oleh lipan-lipan itu untuk meninggalkan Muara kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasakan Raja dan bala tentara Cina, maka dengan bergelombang mereka menyerbu terus sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap bala tentara Cina tak dapat pergi kemana pun lagi dan akhinya mereka musnah semuanya. Jung mereka di tenggelamkan juga.

Sementara itu Aji Bedarah Putih segera hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya Putri, maka gaib pulalah Sumur Air Berani, sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan itu. Tempat Jung Raja Cina yang tenggelam dan lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut hingga sekarang dengan nama Danau Lipan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar