Mau dapat uang silakan klik link ini

Selasa, 28 September 2010

Gamani Jataka Kisah tentang kekuatan tekad Jataka 8

Sumber: http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1011.htm
Diterjemahkan secara bebas oleh: Upa. Sasanasena Seng Hansen

Picture source:
http://www.jathakakatha.org/english/index.php?option=com_content&view=article&id=128:08-gamini-jataka&catid=42:1-50&Itemid=89
******************************************************************************************************
Tekad hati mereka.” – Kisah ini diceritakan oleh Sang Bhagava ketika berdiam di Jetavana tentang seorang bhikkhu yang menyerah dalam perjuangannya.
Bertahan dengan nasihat dari Bodhisatta, Pangeran Gāmani meskipun bungsu dari seratus bersaudara, menemukan dirinya sendiri dikelilingi oleh saudara-saudaranya sebagai rombongan pendamping dan duduk di bawah kanopi putih kerajaan, merenungkan kemuliaan-Nya dan berpikir
“Untuk semua kemuliaan ini aku berutang kepada Guruku.”
Dan, dalam kegembiraan, ia mengucapkan dengan lantang ucapan tulus berikut ini:
Tekad hati mereka, mereka dapatkan dengan tidak tergesa-gesa;
Ketahuilah, Gāmani,
kedewasaan adalah milikmu.


Tujuh atau delapan hari setelah ia menjadi raja, semua saudara-saudaranya berangkat pulang ke rumah mereka masing-masing. Raja Gāmani, setelah memerintah kerajaannya dalam kebenaran, meninggal dunia sesuai dengan jasa kebajikannya. Demikian pula dengan Bodhisatta.
_____________________________
Pelajaran berakhir, Sang Bhagava mengajarkan Kebenaran. Menjelang akhir khotbah, para bhikkhu yang berkecil hati (kurang gigih) berhasil menyadari dan mencapai tingkat kesucian Arahat. Setelah menyampaikan kedua cerita di atas, Buddha menghubungkan keduanya bersama-sama dan mengidentifikasi kelahiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar